Minggu, 21 Oktober 2012

Bang Jangan Tinggalkan Salma

Peluru melesat ke segala penjuru, berkeliaran mencari mangsa di segala tempat ia bersembunyi. Sedang terdapat anak kecil belarian kocar kacir mencari saudara lelakinya yg melempari tank-tank besar, dengan rudal yang kabarnya melebihi hulu ledak nuklir milik Amerika. Sahut menyahut dentuman keras keluar masuk telinga ke kepala mereka di sisi jalanan lengang kedamaian.

Wusshhh…,
wusshh…,
wussh…,
terdengar angin yg lalu lalang kesisi kiri dan kanan tubuh pejuang yang kabarnya para teroris haus kemenangan.
Teng…tang…teng…tang…
graakkk,
suara suara khas itu bergantian menggelayuti tiap tiap baja yang gagah di hadapan mereka. Tak hayal, mereka tak gentar menghadapi mobil dinas musuhnya, lantaran mereka memiliki rudal rudal nuklir yang hebat hulu ledaknya…
Abang…!, abaang…
sahut sang adik kecil dari belakang , sambil membawa rudal bersekala kecil di kedua tangannya.
Jangan menyerah bang…!, sampai rudal-rudal kita habis tak bisa terpakai kembali!

Ayooo!..., serbuuu….serbuu terus bang….!

Sambil tersenyum kekiri sedikit keatas sang abang berkata,
Wah Loe gila salma…. Memang ini Game Online apa?, nyawa kita Cuma satu disini, nggak bisa diisi ulang.

Belum sempat membalas apa yang diucapkan abangnya,
tak sengaja dari arah jam duabelas kuningan tajam melesat ke arah mereka,
buuffhh….
rrsss….
tuph..,
menanncap ke sebalah tangan kanan salma.

Nah loe liat sendiri kan bang, gua masih hidup… Nyawa gua banyak… sambil tersipu malu si salma menjawab.

Tak pelak sang abang maju kedepan membawa kayu bakar yang telah disulut dalam dirinya, tanpa memperitungkan berapa banyak rudal yang dibawa oleh nya. Lalu ditembakkanya ke tiap tiap tentara di depannya.
Jegar…jeger…jegar…jegerrrrr…..
Mattttiiii kaliaaannn.....
Seakan rudal rudal itu berlarian ke tujuan yang telah ditentukan,
Wwiiingg….,
akhirnya satu tiga orang tentara hilang kesadaran karena rudal rudalnya yang hebat menancap tepat di dada anti peluru mereka.

Namun karena kurangnya strategi perang yang memadai, sebagai akibat tak mematuhi Konficius. Akhirnya sang abang tergeletak tanpa kaki tertebas parang tajam dari arah samping,
psiuuuff….
krekkk….,
Arrrrggghh… ,
Masyaallah,

Tanpa kehilangan keberanian, ia mencari kembali rudal rudalnya yang berjatuhan, lalu ditembakkanya ke arah tentara tentara itu,
Biusshh…,
biusshhh…,
Tuph…,
tuph…,

Tapi kini memang nasib na’as berpihak pada anak lelaki bernama Abdurrahman ini, setelah kakinya hilang, kini nyawanya pun melayang berkobar syahid dengan dua kalimah syahadat tanpa bimbingan dibawah tank besar yang melindasnya.
Maattiii lah engkau terorisss!!!
matiiiilah kau jahannnamm….,
Sahut tentara berseragam putih padang pasir yg mengatasnamakan diri mereka pasukan perdamaian.
Krrraakkk…, prrraakkk….,
Hannnccuuur kauuuu!!!
hancuuurrr…

Tak pelak saudarinya perempuan tadi yang berusia sepuluh tahun iri & kecewa melihat abangnya mendahuluinya pergi ke pangkuan illahi atas nama syahid membela aqidah mereka.

Seharusnya salma bang,
salma yang menginginkan syahid terlebih dahulu ketimbang abang!,
cukup sudah abang mendahului saya tiga menit terlahir ke dunia ini sepuluh tahun lalu,
Aaarggghh….
Allaaahuuu Akbaaarrr!
Alllaaahuuu Akbaarrr!
Abaangg!
saya tak rela kau tinggalkan aku sendiri disini lalu mendahului ku kembali, sedang engkau menikmati indahnya syurga pertama kali….

Dengan membawa rudal rudal kecil berpenghulu ledak melebihi hulu ledak nuklir amerika,
sambil berteriak kencang ia berlari menuju tentara tentara itu….
Allaahuuu akbaarrr!
Wahai Zionis Laknatullah alaih!
Mattiiiii kauuu!

Guarrr…,
guarrr…,
gerrr…,
ternyata si salma berhasil melemparkan rudalnya ke tiga penjuru tentara itu
dan kalimat thoyibahnya nya kali ini mengakhiri perjuangan nya selam tiga tahun terakhir bersama keluarganya,
dengan kuningan panas yang melesat ke jilbabnya ia berkata
“Alhamdulilllahhh abang saya berhasil…”
Disisi lain para teroris gadungan tetap berjuang menembakkan rudal rudal mereka ke segala penjuru yang mereka inginkan, dengan sedikit lafadz takbirrr akhirnya rudal itu memiliki hulu ledak yang dahsyat dalam menggempur para tentara itu. Bahkan tak sedikit dari mereka mengambil kembali bekas bekas rudal mereka yang berjatuhan sebelumnya,
Yah,
itulah rudal mereka, yang memiliki hulu ledak dahsyat melebihi hulu ledak nuklir amerika,
yaitu rudal dari batu tanah kelahiran mereka sendiri dengan sentuhan kalimat tauhid yang mengEsakan.

Allahummansur fil mujahidin!


Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Syukran Wa Jazakumullah atas nasihat & Kritiknya